Unit 731 adalah suatu unit rahasia untuk pengembangan
senjata biologi yang dimiliki Jepang pada tahun 1937 - 1945. Unit ini
diciptakan dengan tujuan konversi senjata kimia dan biologi dan juga
pengembangan tentara kekaisaran Jepang pada saat itu. Unit ini dipimpin oleh
jenderal Ishii Shiro dan berkantor di pusat pinggiran kota Harbin dan bercabang
ke Manchuria. Organisasi Jepang ini merupakan suatu kompleks laboratorium besar
yang terdiri dari 150 gedung dan 5 perkemahan satelit dengan 3000 ilmuwan dan
teknisi bekerja di dalamnya. Selain unit tersebut, Jepang juga memiliki
beberapa unit affiliasi yang terbesar dibeberapa negara yang menjadi kekuasaan
mereka. Mereka adalah Unit 516 (Qiqihar), Unit 543 (Hailar), Unit 773 (Songo),
Unit 100 (Changchun), Unit Ei 1644 (Nanjing), Unit 1855 (Beijing), Unit 8604
(Guangzhou), Unit 200 (Manchuria), dan Unit 9420 (Singapura).
Pria, Wanita, anak - anak / bayi dan bahkan tidak jarang wanita hamil juga ikut dalam list penelitian mereka. Dalam eksperimen mereka, janin (Fetus) para wanita hamil seringkali diambil untuk diteliti, para narapidana lainnya seringkali kehilangan kaki mereka yang diamputasi untuk mempelajari tentang kehilangan darah Banyak juga dari para tahanan yang kehilangan sebagian besar isi perut mereka dalam Vivisection mengerikan yang dilakukan Unit tersebut.
Eksperimen manusia berikutnya juga tidak kalah mengerikan
dari sebelumnya. Kali ini para ilmuwan mencoba untuk mengetes seberapa kuat
dari efek virus - virus penyakit pada saat itu. Bagaimana caranya? Yeah, sudah
tidak perlu ditebak lagi, cara mereka menguji efek dari virus - virus penyakit
adalah dengan menyuntikan virus penyakit tersebut kedalam tubuh para
narapidana. Para narapidana perempuan dan laki - laki (sengaja) ditularkan
Shypilis dan Gonorrhea (sejenis penyakit kelamin) untuk kepentingan penelitian.
Para korban - korban tersebut juga seringkali diisolasi bersama - sama dengan
kutu sehingga mereka bisa mempelajari wabah tersebut. Wabah kolera dan anthrax
yang juga menjadi salah satu eksperimen mereka, konon telah memakan 400.000
jiwa warga Cina (yang menjadi negara jajahan mereka pada saat itu).
»» ReadMore...
Rentang tahun 1937 hingga tahun 1945 unit ini eksis dalam
semua kegiatannya. Seperti pada kamp konsentrasi milik tentara NAZI yang
memiliki aktor pendukung utama yang dijuluki malaikat kematian Josef Mengele,
Unit 731 juga memiliki pemerannya sendiri yang juga tidak kalah mengerikan dari
sang dokter Jerman tadi. Dialah bapak perang senjata Biologi dari Jepang ISHII
SHIRO.
Sekilas tentang Pemimpin UNIT 731, Ishii Shiro
Pada 1932, Sang dokter mendirikan sebuah kelompok riset
rahasia yang kala itu disebut unit Togo setelah sebelumnya sang dokter diangkat
menjadi kepala medis angkatan darat Jepang yang kemudian ditempatkan dikomando
angkatan darat Epidemic Prevention Research Laboratory (Laboratorium penelitian
Pencegahan Epidemi / Wabah). Sempat ditutup dua tahun setelah berdiri karna
alasan lolosnya 12 tawanan perang dari fasilitas tersebut dan juga penyerangan
pasukan gerilya Cina terhadap pasukan dari Ishii, Unit Togo kembali dibuka
dengan nama baru yaitu Epidemic Prevention and Water Purification Department of
the Kwantung Army (Departemen Pencegahan Epidemik dan Purifikasi Air Angkatan
Darat Kwantung) yang lebih dikenal dengan nama Unit 731 pada tahun 1940 - 1941.
Sedikit kilas balik mengenai latar belakang dari sang
prajurit dengan pangkat Letjen (Letnan Jendral) tersebut. Ishii lahir di desa
Shibayama, prefektur Chiba dan mencicipi pengetahuan mengenai ilmu kedokteran
di Kyoto Imperial University. Dalam catatan sejarah, sang dokter dikenal unggul
dalam studinya, namun dia juga dikenal egois, suka memaksa dan kadang sering
menjadi individu yang sangat mengganggu (hmmm... ciri - ciri orang pandai pada
umumnya memang seperti itu, hmmmm... bukan menyinggung seseorang lho!). Sebelum
memulai karir di Unit 731, Dr. Shiro juga dikenal dengan ambisinya dalam bidang
Eksperimen Manusia dan biologocal warfare.
Eksperimen Manusia dan Biological Warfare
Seperti halnya Josef Mengele, Shiro Ishii juga memiliki hobi
dan kemampuan dalam hal mengutak - atik tubuh manusia dan senjata biologi dalam
keperluan penelitian. Tidak kalah juga dengan apa yang terjadi di Austria,
didalam kamp Unit 731, hal - hal seperti pembedahan mahluk hidup (Vivisection)
tanpa anestesi (penahan rasa sakit) dianggap sebagai hal yang biasa. Para
ilmuwan sering melakukan operasi invasif pada tahanan, mengambil salah satu
organ untuk mempelajari efek penyakit dari tubuh manusia. Celakanya hal ini
dilakukan sementara sang korban masih dalam keadaan hidup karna para ilmuwan
khawatir dengan proses dekomposisi yang akan mempengaruhi hasil.
Pria, Wanita, anak - anak / bayi dan bahkan tidak jarang wanita hamil juga ikut dalam list penelitian mereka. Dalam eksperimen mereka, janin (Fetus) para wanita hamil seringkali diambil untuk diteliti, para narapidana lainnya seringkali kehilangan kaki mereka yang diamputasi untuk mempelajari tentang kehilangan darah Banyak juga dari para tahanan yang kehilangan sebagian besar isi perut mereka dalam Vivisection mengerikan yang dilakukan Unit tersebut.
Bukan hanya sampai disitu, penyiksaan yang berkedok
penelitian tersebut juga ada yang dalam bentuk "percobaan senjata".
Dalam aktivitas ini, para tahanan biasanya menjadi tameng hidup kemudian
diledakkan dengan granat atau dibakar menggunakan Flame-Thrower. Biasanya
mereka diikat kemudian disiksa dengan berbagai senjata baru yang mereka
ciptakan tersebut.

Meskipun sebagai pemimpin dan otak dari semuanya, Dr.Shiro
Ishii tidaklah sendiri dalam menyebabkan banyak kengerian tersebut. Seperti
halnya organisasi lainnya. Diketahui, dengan pangkat tertinggi dan pemimpin
dalam Unit tersebut, Dr. Shiro Ishii. Kemudian dibawahnya adalah Letnan
Kolonel Ryoichi Naito, Dr. Masaji Kitano, Yoshio Shinozuka dan terakhir Yasuji
Kaneko. Merekalah yang menjalankan unit tersebut menjadi sebuah Pembantaian
Manusia yang memiliki cover Penelitian Manusia.
Unit 731 diketahui juga memiliki 8 divisi dengan masing -
masing fungsinya :
- Divisi 1 : Penelitian Bubonic Plaque (Penyakit Pes), Kolera, Anthrax, Tipus dan Tuberculosis menggunakan manusia hidup sebagai pengujiannya. Untuk divisi ini, dibangun sebuah penjara yang mampu menampung 300 - 400 orang tahanan.
- Divisi 2 : Penelitian senjata Biologi (khususnya produksi perangkat untuk menyebarkan kuman dan parasit)
- Divisi 3 : Produksi kerang yang memiliki agen Biologi. Divisi ini ditempatkan di Harbin, Manchurian Selatan, China.
- Divisi 4 : Produksi agen lainnya.
- Divisi 5 : Pelatihan Personil.
- Divisi 6 - 8 : Peralatan, Unit Medis dan Administrasi.
Video tentang UNIT 731:
Hingga beberapa tahun yang lalu, bangsa Jepang terus mencoba
menghancurkan bukti kejahatan HAM yang mereka lakukan dengan cara menghilangkan
barang bukti yang masih tersimpan. Beberapa juta ton senjata biologi yang
tersimpan dibekas area tersebut coba untuk dimusnahkan oleh mereka. Pada bulan
Agustus, 2003, 29 kru konstruksi di
Heilongjiang dirawat dirumah sakit setelah menggali chemical shells yang
terkubur ditanah - tanah daerah tersebut lebih dari 50 tahun silam. Sebagian
fasilitas yang berada disana menjadi saksi bisu tentang peristiwa besar yang
begitu mencekam, dimana ratusan ribu manusia dibuat seperti hewan percobaan
yang tidak bernilai lagi kehidupan mereka. Semua hal tersebut akhirnya bisa
usai ketika perang dunia dua usai.
(Sumber)